Selasa, 01 November 2016

Secret Love || Sasuhina Fanfiction || Based on Little Mix's song "Secret Love"

Disclaimer : All cast Naruto belongs to Masashi Kishimoto || The songs "Secret Love" belongs to Little Mix and Jason Derulo || And the story "Secret Love" belongs to Me

In Love : Sasuke Uchiha x Hinata Hyuuga
Rate : T/T+
Genre : Hurt/Comfort, Romance
Warning : Typo merajalela, OOC, Mainstream, dan direkomendasikan mendengarkan lagu "Secret Love" agar isi cerita makin ngena.
.
.
.

When you hold me in the street
And you kiss me on the dance floor
I wish that it could be like that
Why can't it be like that?
'Cause I'm yours

Hinata hanya memandang lantai dansa itu dengan tatapan nanarnya. Disana, ditempat itu sekarang orang yang dicintainya sedang berdansa dengan seorang perempuan. Cantik. Dan juga senyumnya yang ceria membuat siapa saja juga menyapanya dengan ramah. Perlahan air mata Hinata mulai turun, tapi ia dengan cepat menghapus. Membayangkan kalau disana adalah dirinya dan lelaki itu sedang berdansa, berpelukan dan lelaki itu mencium keningnya, membuat hati Hinata sakit. Ia tidak pernah melakukan seperti itu sebelumnya. Tidak pernah sekalipun walau ia sudah mencintai bahkan mempunyai hubungan dengan lelaki itu lebih dari 5 tahun, ia tidak pernah melakukan semua hal yang ia bayangkan tadi.

We keep behind closed doors
Every time I see you, I die a little more
Stolen moments that we steal as the curtain falls
It'll never be enough

Sasuke, lelaki yang sedari tadi Hinata pikirkan kini sudah menariknya tepat saat kepergian Sakura, wanita berambut gulali tadi. Dengan erat Sasuke memeluk Hinata saat mereka sudah sampai di ruangan yang cukup jauh dari tempat berjalannya pesta itu.

Cup.

Hanya ciuman yang singkat, tidak ada paksaan, nafsu ataupun emosi, Sasuke hanya menempelkan bibirnya dengan buah bibir Hinata.

Sungguh jika ada yang bilang mereka gila, Hinata akan mengakuinya secara cepat. Karena walau bagaimanapun ini adalah pesta pertunangan teman mereka yang artinya banyak di kalangan para tamu yang pasti mengenali keduanya. Sasuke yang sudah dikenal mempunyai tunangan bernama Sakura kini sedang mencium Hinata. Apa jadinya jika mereka ketahuan dan gosip murahan menyebar dengan cepat.

"Maaf" kata Sasuke memandang kedua bola mata Hinata, yang membuat air mata Hinata terjatuh, ia sudah tidak sanggup lagi menahan rasa rindunya dengan kekasihnya ini. Walaupun masih banyak yang ingin Sasuke katakan, tapi entah mengapa yang keluar hanyalah kata itu. Waktu dan tempat sekarang tidak sedang berpihak pada mereka berdua.

It's obvious you're meant for me
Every piece of you, it just fits perfectly
Every second, every thought, I'm in so deep
But I'll never show it on my face

Hinata menangkup kedua tangannya di wajah Sasuke dan mengecup bibir Sasuke seperti tadi yang Sasuke lakukan padanya.

"Aku mencintaimu" hanya itulah yang bisa Hinata ungkapkan. Walau semenyakitkan apapun tingkah laku Sasuke, Hinata tetap tidak bisa mengelak bahwa ia sudah jatuh terlalu dalam pada pesona lelaki didepannya ini.

Lelaki yang dulu menjadi teman debatnya. Lelaki yang dulu selalu cuek pada dirinya, sekarang menjadi lelaki yang satu-satunya hanya bisa membuat jantungnya berdegub lebih cepat, yang bisa membuat perutnya seakan ada beribu kupu-kupu saat Sasuke hanya memanggil namanya. Hanya Sasuke yang Hinata mau, yang Hinata inginkan dan yang Hinata cintai.

But we know this, we got a love that is homeless

"Sasuke" Teriakan itu membuat Hinata memandang Sasuke yang masih menggenggam tangannya erat.

"Aku masih merindukanmu, hime" kata Sasuke. Hinata menggeleng. Ini tidak boleh terjadi. Akhirnya dengan berat hati Hinata menghentakan tangan nya hingga tangan Sasuke terlepas. Hinata berjalan mundur karena ia pun enggan meninggalkan Sasuke, tapi ia harus melakukan ini semua. Hinata berbalik dan berlari menjauh dari Sasuke.

Air mata nya sudah bercucuran deras. Tangisnya sudah tidak dapat dibendung lagi. Namun dengan begitu Hinata tidak ingin egois. Ia tidak ingin dirinya dan Sasuke dipisahkan lagi. Ia tidak ingin Sasuke celaka karena ketahuan sedang berdua dengannya. Tidak. Hinata tidak menginginkan semua itu. Dan sebisa mungkin yang Hinata lakukan hanyalah bisa menjauh.

When you're with him, do you call his name
Like you do when you're with me? Does it feel the same?
Would you leave if I was ready to settle down?
Or would you play it safe and stay?

Sebenarnya Sasuke bisa saja mengejar Hinata, tapi ia tidak ingin gegabah, walau bagaimanapun rencananya harus berhasil. Rencana yang ia lakukan untuk mendapatkan Hinata kembali.

Sasuke sudah berada di ruang pesta lagi dengan Sakura yang menjemputnya tadi. Pandangan Sasuke berusaha mencari sosok wanita-nya itu yang tidak lain adalah Hinata. Dan yang Sasuke dapatkan adalah Hinata sedang duduk disamping seorang lelaki berambut kuning yang Sasuke tahu adalah kekasih Hinata karena hasil perjodohan orang tua keduanya. Tentu bagian itu Hinata yang menjelaskannya sendiri agar Sasuke tidak salah paham, walau tanpa penjelasan Sasuke tetap mempercayai bahwa Hinata tidak akan mengkhianatinya.

Tapi dilihat dari segi manapun, Uchiha itu cemburu melihat lelaki bernama Naruto itu memegang tangan Hinata dan merangkulkan lengan yang satunya lagi. Hinata juga terlihat sedikit menanggapi obrolan Naruto.

Seharusnya hanyalah Sasuke yang boleh memegang Hinata dan menyentuh Hinata. Seharusnya hanyalah Sasuke yang bisa merangkul Hinata kedalam pelukannya. Seharusnya hanyalah Sasuke yang hanya dapat melihat senyum terbaik Hinata, tapi sekarang ia harus berbagi.
Kalau tidak semua yang sudah ia persiapkan akan gagal dan malah justru akan membuat Hinatanya pergi sejauh mungkin darinya. Dan yang Sasuke bisa pikirkan semoga Hinatanya masih mau menunggu dirinya untuk menjemput cinta pertamanya itu.

Girl you know this, we got a love that is hopeless

Jika Sasuke yang dulu akan bertindak gegabah maka yang Sasuke sekarang lakukan hanyalah menahan dirinya untuk tidak membuat lelaki disebelah Hinata itu babak belur. Ia masih menyadari semua keadaan belum berpihak padanya. Ia masih menyadari bahwa ia dan Hinata masih belum bisa bersatu.

Belum.

Dan sekarang bukanlah saatnya.

And nobody knows I'm in love with someone's baby
I don't wanna hide us away
Tell the world about the love we're making
I'm living for that day
Someday

Kedua onix Sasuke bertatapan dengan Lavender Hinata. Walau keduanya berjauhan. Walau keadaan Sasuke yang sekarang sedang digelayuti oleh Sakura dan Hinata yang sedang dirangkul Naruto. Keduanya seakan mempunyai dunia mereka berdua sendiri.

Tidak ada yang tahu mereka saling mencintai hingga sekarang. Tidak seorang pun. Karena bagi semua yang mengenal mereka berpikir bahwa keduanya sudah hidup dengan kehidupannya masing-masing.

Tanpa mengetahui bahwa Sasuke dan Hinata selalu mempunyai mimpi yang sama yang hanya karena mimpi itulah keduanya bertahan.

Mimpi bahwa mereka akan bersama. Berdansa bersama, menggenggam tangan dijalan dan berangkulan seperti layaknya sepasang kekasih biasanya. Mimpi bahwa mereka akan bersama. Merajut tali kasih di sebuah maghligai pernikahan dengan Hinata yang akan mengandung buah hati mereka dan membesarkannya berdua. Mimpi bahwa mereka akan bersama. Bahkan hingga maut memisahkan mereka, mereka menginginkan bahwa jasadnya akan berbaring disamping salah seorang yang lain dan menggenggam tangan pasanganya hingga menemui kehidupan yang selanjutnya.

Mimpi yang hanya menjadi satu-satunya alasan mereka hidup hingga saat ini. Hanyalah karena sebuah mimpi yang mereka nantikan kelak akan terjadi.

Why can't I say that I'm in love?
I wanna shout it from the rooftop
I wish that it could be like that
Why can't we be like that?
'Cause I'm yours

Ingin rasanya Sasuke dan Hinata mengutarakan perasaan mereka sekarang. Berlari ke tengah panggung dan mengatakan bahwa "aku mencintainya" dengan merangkul salah satu diantara keduanya.

Mengapa mereka tidak bisa melakukan semua itu padahal mereka tahu bahwa mereka saling memiliki.

Ingin rasanya Sasuke memeluk Hinata yang dilihatnya sudah menangis. Dan yang Hinata pikirkan hanyalah ia sekarang ingin menangis di pelukan Sasuke.

Hanya Sasuke bukan yang lain.

Why can't we be like that?
Wish we could be like that

Entah sudah berapa banyak air mata yang Hinata teteskan malam ini, ia sepertinya sudah tidak kuat lagi. Selalu saja seperti ini saat menghadiri acara pertunangan teman-temannya yang dimana pasti ada Sasuke. Hinata sudah tidak kuat lagi menahan keinginannya.

"Apakah kau baik-baik saja? Sepertinya kau demam? Ku antar kau pulang, oke?" Kata Naruto

Yang menyadarkan bahwa ia dan Sasuke tidak bisa seperti itu. Tidak bisa saling mengungkapkan isi hati satu sama lain. Tidak bisa saling melakukan apa yang mereka inginkan satu sama lain. Tidak bisa.

Dan Hinata hanya berharap bahwa ia bisa melakukan itu sekarang.

Sebelum ia menutup mata.

Dan terjatuh dalam pelukan Sasuke.

"Hinataaaaa"
.
..
...
End
...
..
.

Minggu, 17 Juli 2016

About You Naruhina || Fanfic Naruhina

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto
And the story "About You" belongs to Me
Naruto Uzumaki x Hinata Hyuuga
Rate : T/T+
Genre : Hurt/Comfort, Romance
Warning : Typo merajalela, OOC, Mainstream

Ada yang datang, lalu pergi.
Ada juga yang bertahan, lalu meninggalkan.
Semua itu, terserah padamu.
Manakah jalan yang akan kau pilih?
.
.
.
Hinata POV
Hah .. mimpi itu lagi. Kenapa mimpi tentang nii-san selalu saja hadir ketika saat-saat seperti ini. Apakah .. apakah nii-san sudah benar-benar tenang disana? Apakah nii-san tidak merindukanku?
Hiks .. hiks .. hiks ...
Ah, air mata ini lagi. Bodoh, seharusnya aku bisa melupakannya. Nii-san, maafkan aku.
2 Bulan Sebelum Perang Dunia Ninja terjadi.
"Hinata-sama .. "
"Akh, Neji nii-san. Bagaimana latihanmu? Apakah bekal yang kubuat sudah ..."
"Anda cukup membuat banyak kemajuan" aku tersenyum mendengar nii-san memberiku pujian yang tidak biasanya. Ah, ini pasti karenanya. Karena anak itu telah mengubah cara berfikir nii-san. Anak lelaki berambut kuning yang tidak pernah absen didalam pikiranku, anak lelaki berkumis tiga yang selalu muncul didalam mimpi-mimpiku. Anak lelaki yang karenanya lah aku ingin terus bisa mengejar apa yang sudah kutinggalkan. Yang membuat diriku berlatih sekeras mungkin agar bisa bersanding dengannya. Yang membuat diriku harus bisa melampaui batasanku agar bisa berdiri disampingnya. Karena inilah jalan ninjaku.
"Hinata-sama, apa anda benar-benar menyukainya?" Apa?! Nii-san bilang apa? Ah tidak-tidak, aku pasti salah dengar. Nii-san tidak mungkin menanyakan hal itu.
"A-apa ya-yang nii-san bicarak-an? Aku-aku tak mengerti" Ucapku dan menundukan kepalaku. Ya tuhan, bagaimana ini, apa nii-san tahu bahwa aku menyukai Naruto-kun? Aku harus bagaimana? Bagaimana kalau nii-san bilang ke tou-chan? Bagaimana kalau .. kalau ..
"Ada yang datang, lalu pergi. Ada juga yang bertahan lalu meninggalkan. Semua akan berakhir ditangan anda Hinata-sama. Manakah jalan yang akan kau pilih" ucap Neji-nii serius.
"Ma-maksud nii-san lagi Hinata-sama, jika anda memang menyukainya maka kejarlah, buatlah anda pantas untuk berada disampingnya"
Aku tersentak. Darimana Neji-nii tahu bahwa aku menyukai Naruto-kun? Apa semudah itu perasaanku terbaca?
"Nii-san .. " Baru saja aku menoleh ke arahnya, Neji-nii langsung menghilang sesudah tersenyum kecil ke arahku.
Kenangan itu lagi. Aku memegang kepalaku, pening rasanya jika memikirkan semuanya tanpa tahu ujungnya akan bagaimana.
Setelah peristiwa penyerangan pein beberapa waktu lalu, dan saat itu aku menyatakan cintaku pada Naruto-kun, dia hanya memandangku dan plasssh ... semuanya berjalan seperti biasa saja. Bahkan terkesan seperti tidak terjadi apa-apa. Dan terlebih saat perang dunia ninja kemarin, yang baru saja dimenangkan oleh pihak aliansi shinobi. Saat Naruto-kun menggenggam tanganku, itu adalah saat-saat terindah dalam hidupku. Bisa berdiri bersamanya adalah impianku ditambah Naruto-kun menggenggam tanganku. Tidak tahukah dia, bahwa aku harus mengumpulkan segala keberanianku untuk dapat berbicara sedekat itu dengannya. Namun saat-saat indah itu akhirnya lenyap. Saat hokage keempat, Minato-sama ayah dari Naruto-kun datang dan menanyakan apakah sakura adalah Pacar dari Naruto-kun, dan ah, jawaban iya yang begitu semangat Naruto-kun berikan sangat membuat hatiku sakit. Apakah dia benar-benar tidak memandangku ada? Ya tuhan, jika dipikir-pikir, aku memang tidak pantas bersanding dengan Naruto-kun, yang hebat dalam segala hal. Hah, Naruto-kun, apakah harus sesakit ini mencintaimu?

Batu Bligir || Desa Gunung Agung || Keindahan Alam

Batu Bligir, Desa Gunung Agung, Bumijawa, Tegal, Jawa Tengah.

Ini kali kedua gua ke sini, ke alas (semacam puncak bukit yang datar) Batu Bligir. Tempat ini kalau dari rumah mbah gua cuma keliatan bukitnya doang ga keliatan batunya sama sekali. Tapi, kalo udah keatasnya, beuh, dijamin, lu itu bakal ngerasa lu cuma segumpul debu doang, itu batunya gede banget.
Konon, menurut lik (semacam panggilan tante buat orang jawa) gua, adik terakhir dari ayah, Batu Bligir ini itu adalah kuncinya Gunung Slamet ( berhubung Gunung Slamet bisa diliat dari desa gua ). Kata lik gua, kalau batu ini jatuh, bisa-bisa seluruh desa gua dan desa-desa disekitarnya bakal lenyap,-
Entah filosofi darimana tapi secara logis mungkin ada benernya, soalnya batu itu, bener-bener gedeee banget. Kalau lu berdiri diatas batu itu, lu kaya ngeliat seluruh desa Gunung Agung dari atas. Saking tingginya-_-
Trek buat ke Batu Bligir itu lumayan, dalam arti gampang dan lumayan nyebelin juga. Tapi buat orang yang ga suka hiking ke gunung yang sampe nembus awan kaya gua, itu terbilang cukup. Gampang si kayanya, bahkan ga cuma anak muda aja yang bisa kesini, ibu, ayah gua yang udah hampir separuh abad umurnya, masih kuat jalan kesini, so .. berarti trek disini itu bisa dilewati segala jenis makhluk hidup, jadi gausah takut nyasar, jangan takut dehidrasi apa lagi sampai hipotermia.
Dari rumah mbah gua, keluarga gua yang ikut itu ada 13 orang, terdiri dari 3 orang dewasa (ayah,ibu,lik gua yang lumayan umurnya) terus 3 orang remaja tua (gua, dan 2 sepupu gua kakak beradik) , 2 orang remaja setengah tua setengah muda (dimas dan sepupu sebayanya), 3 orang remaja baru jadi (semuanya sepupu gua) dan yang terakhir 2 orang bocah berumur 3 tahun dan 8 tahun. So, bisa dibayangin gimana rempongnya perjalanan gua. Next, kita naik mobil 13 orang di dalem mobil-_- buat kedesa sebelah, namanya Desa Cempaka. Terus dari situ, kita turun dan dimulai treknya.
Sebenarnya kalo dikhayatin, bisa jadi perjalanan yang seru, tapi emang dasarnya gua ga begitu suka jalan jauh akhirnya gua ngedumel sepanjang jalan.
Tapiiiii ngedumelnya gua berhenti abis sampai sana. Masyaallah banget. Allah emang Maha Kaya, Maha Tinggi, Maha Besar, gua disitu baru sadar sesadar-sadarnya, kalau ngga ada yang bisa gua sombongin didunia ini. Karena seisiNya hanyalah milikNya. Gua cuma seorang Mayang Ramontika yang bahkan belum jadi apa-apa. Well, itu review perjalanan Batu Bligit gua kali ini. Emang ga menarik tapi buat pemula bahkan buat orang yang ga doyan jalan tapi mau foto ditempat bagus, ini bisa jadi rekomendasi banget.
Gua kasih tau treknya deh.
Dari Tegal-Bumijawa-Desa Gunung Agung-Desa Cempaka-Alas Batu Bligir.
Note : Di alas ini bener-bener kaya hutan, disaranin kalau mau kesini, sama orang yang udah pernah, atau yang udah berpengalaman, jangan khawatir bakal ilang sinyal dan ga bisa komunikasi karena disini sinyal Ind****, Tel******, X*, A***, itu ada, penuh malahan, jdi kalau kesasar ga bingung ngehubungin orang lain wkwk tapi semoga jangan kejadian.
Kesasar didaerah ini itu menurut gua persentasenya 35%an, 10% kehausan, 10%kecapean, 45%annya lagi puas sama apa yang udah berhasil didapat. Soalnya didaerah alas Batu Bligir ini, udah tersedia kaya semacam jalan setapak yang bikin gampang nemuin mana tempat tujuannya.
Oke, sekian dari gua, salam wong jowo!

Buat info lebih lengkap, kalian bisa liat di instagram atau facebook gua, bukan buat promosi biar gua terkenal, tapi gua mau desa tercinta gua bisa dikenal bahkan diminati keberadaannya.

Intagram : @mayangramontika
Facebook : Mayang Ramontika

Review Mudik Tegal 2016

Happy idul fitri minna ! Minal aidzin wal faidzin, walaupun telat tapi yg penting ngucapin 😂 next, sekarang gua balik lagi, insyaallah dengan warna baru wkwk. Sekarang gua mau nyeritain gimana mudik kemarin.

30 Juni 2016
Barang udah siap packing, abis sahur sholat subuh dan lain sebagainya, akhirnya keluarga kecil gua yang beranggotakan ayah, ibu, dimas, sama gua sendiri berangkat mudik. Mudik yang selalu jadi adat kebiasaan saat lebaran udah mau tiba. Sebenarnya juga, bagi gua ga cuma adat tapi keharusan, dimana ada satu waktu saat kita harus ngeluangin waktu buat keluarga jauh kita, yang bahkan cuma bisa ketemu setahun sekali itu. Dan mudik yang jadi keharusan keluarga gua itu tujuannya adalah kesatu desa di daerah TEGAL, Jawa Tengah. Desa kelahiran bapake tercinta, namanya Gunung Agung. Well, sebenarnya gua bayangin pasti tahun ini sama kaya tahun-tahun sebelumnya, berangkat terus tinggal disana selama dua minggu terus pulang tanpa cerita sama sekali. Tapi ... ternyata gua salah. Begitu sampai, gua ngeliat dari dalam mobil, ijooooo semuaaaa, fresh banget pikiran gua liat pohon-pohon yang ga bisa gua liat di kota   yang notaben nya isinya jejeran rumah.
Apalagi pas gua turun dari mobil, masyaallah banget, gua kaya lahir kembaliii coy, bener-bener ngerefresh banget desa bapake ini. Dan ditambah sepupu kesayangan gua yang namanya IFLAH AFLAHUL HANA, atau yang biasa gua panggil mba Hana ada disana.
Next day ..
Ya .. sebenarnya kalo bulan puasa disini, itu juga sama aja kaya dirumah, gada yang menarik yang bisa gua ceritain, cumaaa disini gua bisa ngabuburit ke sungai, liatin jejeran bukit sama sawah, dan yang terpenting gua bisa jogging sambil nungguin sunrise yang kalo diliat itu bisa bikin lupa daratan saking apiknya

Seriusan sumpah ini tuh cakep banget vroh, gua udah kaya orang norak disana, setiap yang ijo-ijo setiap yang bening-bening pasti gua foto. Recommended banget deh bagi kalian yang mau ke daerah Tegal, yang indah-indah dan seru itu ga selalu harus shopping, dan traveller ke tempat nun jauh disana, percayalah, disekitar kalian itu sebenarnya indaaah banget kalau kalian bisa sadari.
Next next next ...
Lebaran akhirnya selesai. Penuh dengan rasa khidmat keluarga gua juga menyelesaikan sungkeman sama keluarga besar dari ayah, terlebih mbah gua, ibunya ayah masih ada, walaupun beliau udah berumur tapi alhamdulillah masih sehat, dan gua juga berharap begitu sampai tahun-tahun selanjutnya. Karena jujur, gua takut, kalau beliau udah nyusul suaminya, almarhum ayahnya ayah, apa keluarga gua bisa kumpul selengkap kaya gini lagi. Gua takut, kalau ternyata yang ada malah saling sendiri-sendiri dan susah ngerasain kebersamaan kaya gini lagi
Well, mungkin cukup segini aja kali ya review mudik lebaran gua tahun ini, oh iya, gua lupa. Alhamdulillah kemarin pas mudik gua ga kejebak macet parah yan terjadi di daerah Brebes itu. Sebagai pemudik, gua juga turut prihatin, dan ikut berbela sungkawa sama musibah yang ga bakal diduga sampe parah banget kaya gini, sampai-sampai desa gua juga kena dampaknya. Bensin di daerah desa G.Agung harganya melunjaaak mahal gila-_- coba bayangin yang harusnya Rp. 7.500,- perliter malah bisa jadi Rp. 22.000,- per liter. Sumpah, kesel banget gua pas itu tapi mau gimana lagi, semuanya udahan juga dan balik ke normal lagi.
Dan satu lagi, gua mau ngucapin Makasih banget buat Ndu yang udah sempet-sempetin ketemu gua, bahkan ngasih gua oleh-oleh

Thank you so much darl, gua suka pingo nya, lavyu beb😘😅
Oke sekarang beneran, sekian review mudik gua kali ini, gua ucapin, Bhay! Thanks udah liat blog gua :v