Senin, 09 November 2015

Menunggu

Sudah kubilang, aku akan selalu setia menunggumu. Dikala senja berakhir, dikala bintang temaram bahkan hingga sang surya mulai bersinar. Aku akan dengan sabar menunggumu, baik saat hujan datang maupun saat kemarau panjang. Tidak apa-apa, janganlah melihat kebelakang untukku. Teruskan saja perjalananmu. Aku tidak memaksamu untuk menoleh kembali padaku. Yang kulakukan hanyalah bersabar menunggumu, bukan aku tidak ingin mengejarmu. Namun semakin aku mengejar, semakin aku sakit terdorong oleh banyaknya orang yang dapat membuatmu bahagia. Sudah kubilang, aku tidak apa-apa, janganlah memandangku seakan aku perlu dikasihani. Tetaplah begitu, tetaplah berjalan kedepan, dan aku akan selalu setia menunggumu, karena hanya dengan cara inilah aku menunjukan rasa cintaku yaitu dengan tetap berada disini, karena cinta tahu dimana ia harus datang untuk kembali pulang.

Bukan dikoridor rumah sakit atau dipelataran pemakaman. Namun, aku akan menunggumu tepat dipekarangan depan rumah impian kita. Bukan dengan seorang dokter dan beberapa orang perawat, juga bukan dengan para pelayat dan penabur bunga. Namun aku akan menunggumu dengan ditemani anak-anak kita, buah hati kita. Walau kata mereka yang kulakukan hanya sia-sia. Tidak apa-apa. Bukankah sudah kukatakan, aku baik-baik saja, karena hanya dengan cara inilah aku menunjukan rasa cintaku yaitu dengan tetap berada disini, karena cinta tahu dimana ia harus datang untuk kembali pulang.

Biarkan aku tetap seperti ini, mencoba dan berpura-pura tidak tahu dengan semuanya. Biarkan aku tetap seperti ini, mengacuhkan dan membiasakan diri untuk tidak memandangmu seutuhnya. Biarkan aku tetap seperti ini, bertahan dan tidak terjatuh lagi dalam seluruh pesonamu yang dapat membuatku lebih mencintaimu dari sebelumnya. Aku lelah untuk berpura-pura tidak mengetahui segalanya. Aku lelah untuk berpura-pura menahan amarah dan emosi yang ada. Aku lelah untuk berpura-pura berpikir bahwa aku adalah pusat dari duniamu.
Biarkan aku seperti ini, dan akan terus begini. Lihatlah, aku baik-baik saja kan dengan semuanya?
Jadi tetaplah seperti itu, tetaplah izinkan aku untuk selalu menunggumu.